Selasa, 18 November 2014
MY PROFILE
07.25
No comments
Personal Detail :
Phone number: 085645356643
Email: aspire_tri@yahoo.com
Phone number: 085645356643
Email: aspire_tri@yahoo.com
Educational Background :
1999-2005: SDN Cendono 1 Kandat
2005-2008: SMPN 1 Kandat
2008-2011: SMAN 2 Kota Kediri
1999-2005: SDN Cendono 1 Kandat
2005-2008: SMPN 1 Kandat
2008-2011: SMAN 2 Kota Kediri
2011-2015: EEPIS
- ITS
Start Work :
2015 : PT PLN (Persero)
Start Work :
2015 : PT PLN (Persero)
Skills :
Computer skills :
1. Microsoft Office
(Word, Excel, Power
Point)
2. Image Processing
(Corel Draw & Adobe Photoshop, AutoCAD and Visual Basic )
3. Basic Computer
Knowledge (Hardware & Software)
4. Language ( Visual
C++, Code Vision AVR,
and Keil U Vision for ARM)
5. Electrical Simulation and Design (
PSIM, EWB, Eagle and MATLAB)
Language Skill :
1. Indonesia
2. English
Organization :
2011 - 2013 : Electrical
Vehicle Community
2012 - 2013 : HIMA Electrical Industry
Engineering
2011 - 2014 : UKM FUTSAL Electrical
Industry Engineering
Work Experience :
2013 : PT. PLN (Persero) UB JOM PLTU Rembang
Trainning
Experience :
2012 : AutoCad Trainning
2012: Line Tracer Analog
2014 : KEIL ARM Programming
Seminar Experience :
January 30, 2014 : Offshore General
Lecture Drilling And Career Development in Oil And Gas Industry
April 26, 2014 : Behaviour Based
Safety And Management System of K3
June 7, 2014 : Pemuda
Kreatif, PENS Techno Carnival
Competition Experience :
November 2-4, 2014 : Electric
Car Competition IV (KMLI IV), Bandung
Sabtu, 04 Oktober 2014
Solar Home System, Cara Alternatif Untuk Menghemat Listrik
20.49
4 comments
Solar Home System, Cara Alternatif Untuk Menghemat Listrik
Solar Cell 135 WP |
Sumber
energi tidak terbaharukan memiliki dampak
negatif yaitu keterbatasan sumber daya dan menghasilkan buangan atau emisi. Investasi
pengembangan sumber energi alternatif dilakukan pada saat ini, dengan demikian
manfaat atau hasil akan diperoleh pada masa yang mendatang. Oleh karena itu,
agar memenuhi kecukupan energi dimasa yang akan datang, perlu dikembangkannya
sumber energi alternatif sehingga kemandirian energi dapat dicapai.
PLN sebagai otoritas pelayanan sumber energi listrik terkemuka di Indonesia dapat menyediakan fasilitas untuk menyediakan energi alternatif yang tersedia di bumi, salah satunya adalah sumber energi matahari.
Untuk merealisasikan dari pencarian sumber energi
terbaharukan yang mendukung energi dimasa depan, energi matahari menjadi salah
satu sumber energi terbaharukan yang sangat penting. Energi matahari menawarkan
banyak keuntungan antara lain tidak menghasilkan polusi, biaya perawatan rendah
dan tidak menghasilkan noise gangguan. Intensitas dari radiasi tenaga sinar
matahari pada atmosfer terluar adalah 1373 kW/m2. Sebagian dari energi ini
diserap dan dihamburkan oleh atmosfer bumi. Sebuah teknologi Photovoltaic (PV) menjadi perhatian
utama dengan mengkonversi energi dari sinar matahari menjadi energi listrik.
Dengan bantuan dari konverter elektronika daya (inverter), energi ini dapat diutilisasi dan didistribusikan ke pelanggan energi listrik.
Dengan permasalahan tersebut saya memiliki pendapat dalam memanfaatkan energi matahari tersebut agar secara langsung dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia, yaitu Solar Home System (SHS). Pada prinsipnya Solar Home System adalah seperangkat solar panel yang dipasang pada atap atau halaman rumah yang berfungsi untuk menangkap foton dari sinar matahari. Kemudian energi tersebut disimpan dalam batery yang bertujuan agar energi listrik dapat dimanfaatkan pada malam hari ataupun digunakan langsung ke beban rumah tangga pada saat siang hari. Namun dalam proses merealisasikan sistem tersebut selalu terkendala oleh dana untuk membeli Solar Panel dan konverter untuk menunjang sistem tersebut dikarenakan harga solar panel terbilang cukup mahal untuk kalangan masyarakat pedesaan. Padahal, setelah saya melakukan pengujian dengan 4 buah solar panel 135 WP sudah dapat menghasilkan daya sekitar 450 Watt.
Solar Cell 135 WP |
PLN sebagai penyedia listrik di Indonesia, tentunya dapat memanfaatkan kondisi ini dengan cara memberikan bantuan modal yang bersifat saling menguntungkan. Modal dapat berupa material ataupun teknis. Selama ini PLN telah memfokuskan pemanfaatan energi matahari untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Hal tersebut sangat bagus untuk mendukung target PLN 10.000 MW. Akan tetapi, apabila setiap rumah memiliki PLTS sendiri, tentunya beban PLTS maupun Pembangkit Listrik lainnya dapat dikurangi dan lebih hemat serta efisien. Dengan kata lain, sistem kelistrikan di Indonesia akan bersifat Hybrid ( PLN dan rumah ) dan tentunya akan menghemat sumber energi listrik yang tidak terbaharukan.
Apabila Solar Home System dapat terealisasi, PLN dapat memanfaatkan blog untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Nantinya blog tersebut berisi tentang bagaimana cara kerjasama anatra pihak PLN dengan masyarakat atau investor serta bagaiman cara menggunakan PLTS sederhana di rumah.
#ideKUUntukPLN
Sabtu, 16 Agustus 2014
UPS secara Teoritis
Uninterruptable
Power Supply (UPS)
A. Pengertian UPS
UPS (Uninterruptable Power
Supply) adalah suatu alat yang berfungsi sebagai buffer antara power
supply dengan peralatan elektronik yang digunakan seperti komputer,
printer, kontaktor. Bila ada gangguan, atau dengan kata lain suplai daya
terputus, maka UPS akan segera bekerja dalam waktu secepat mungkin sehingga
peralatan elektronik tidak mengalami kerusakan. Dalam hal ini UPS berfungsi
sebagai supply daya baru (backup darisupply daya
utama).
B. Bagian
Utama UPS
Komponen penyusun utama dari sistem
UPS tersebut antara lain :
1.
Battery
Sebagai penyimpan energi listrik
dimana prosesnya melalui reaksi kimiawi (elektro-kimia)
2.
Rectifier
Berfungsi untuk mengubah
tegangan AC menjadi DC dari supply daya untuk mengisi battery.
3.
Inverter
Berfungsi untuk mengubah tegangan DC
menjadi AC ke peralatan yang dilindungi oleh UPS.
C. Fungsi UPS
UPS
memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
1. Dapat memberikan energi listrik sementara
ketika terjadi kegagalan daya pada listrik utama (PLN).
2. Memberikan kesempatan waktu yang cukup kepada
kita untuk segera menghidupkan Genset sebagai pengganti PLN.
3. Memberikan kesempatan waktu yang cukup kepada
kita untuk segera melakukan back up data dan mengamankan Operating System (OS) dengan melakukan
shutdown sesuai prosedur ketika listrik utama (PLN) padam.
4. UPS secara otomatis dapat melakukan
stabilisasi tegangan ketika terjadi perubahan tegangan pada input.
5. UPS dapat melakukan diagnosa dan management
terhadap dirinya sendiri sehingga memudahkan pengguna untuk mengantisipasi jika
akan terjadi gangguan terhadap sistem.
Setiap jenis cara kerja UPS terdiri
dari normal mode, stored-energy mode, bypass mode
1. Normal Mode
Beban
disuplai oleh energi utama (tegangan input) melalui koneksi pararel antara daya
input dan dari inverter. Inverter berfungsi menyediakan daya output dan/atau
pengisian baterei.frekuensi output sesuai dengan frekuensi input .
2. Stored Energy Mode
Ketika
energi input tidak ada atau diluar toleransi UPS maka baterai dan
inverter akan mensupply daya untuk beban. Saklar memutus hubungan dengan daya
input dan menghubungkan dengan inverter. UPS menjalankan mode ini
dalam waktu yang terbatas (stored energy time), atau sampai ketika daya input
dihubungkan kembali ke UPS.
3. Bypass mode
Mode ini
dijalankan ketika ada suatu masalah (trouble) pada komponen UPS. Daya input UPS
akan langsung dijadikan daya output UPS. Prinsip kerjanya mirip dengan normal
mode.
E. Macam – Macam UPS
1. Off-Line UPS
Jenis UPS ini memiliki ciri dimana
switch yang terdapat pada rangkaiannya pada keadaan biasa menghubungkan antara
supply tegangan utama dengan beban (peralatan) di mana pada saat yang sama
battery di-charge oleh rectifier dan inveter dalam keadaan stand-by
, pada saat supply tegangan utama terganggu maka switch dihubungkan dengan
inverter untuk menyuplai beban. UPS jenis ini merupakan UPS paling murah
diantara jenis UPS yang lain, karena komponen rectifier dan inverter memiliki
rangkaian tidak terlalu kompleks.
Kelemahan dari jenis ini adalah
terdapat delay waktu pada saat perpindahan switch sehingga dapat mempengaruhi
tegangan yang ada pada beban, maka perlu adanya sinkronisasi antara tegangan
inverter dan supply utama.
2. On-Line UPS
Jenis UPS ini memiliki ciri dimana
switch pada keadaan biasa menghubungkan supply tegangan utama dengan
rectifier yang mengisi battery dan menyuplai inverter dimana inverter juga
menyuplai beban secara kontinyu. Pada saat supply tegangan utama terganggu maka
beban disupplsy oleh battery melalui inverter sedangkan posisi switch tidak
berubah, posisi switch berubah jika inverter mengalami kerusakan sehingga beban
langsung disupply oleh supply tegangan utama. Jenis ini lebih mahal daripada
yang pertama karena inverternya harus baik.
Sedangkan kelemahannya adalah pada
inverter karena jika inverter beroperasi secara terus menerus maka tidak
menutup kemungkinan akan memperpendek umur dari inverter itu sendiri.
3. Line Interactive UPS
Pada jenis ini, UPS menggunakan
sisitem bi-directionalinverter sehingga battery di-charge oleh
inverter bi-directional,dimana inverter selalu terhubung dengan
beban dan supply tegangan utama secara paralel sedangkan switch terletak pada
saluran utama tidak terhubung langsung dengan beban. Pada saat supply tegangan
utama terganggu maka switch dilepas dan inverter mencatu beban tanpa terputus.
Jenis ini juga memerlukan sisitem kontrol yang kompleks, karena inverternya
bekerja secara bi-directional.
http://elektro-industri10.blogspot.com/
Jumat, 17 Januari 2014
21.58
No comments
http://elektro-industri10.blogspot.com/
Project sensor suhu DS1822 dengan ATmega16 -> http://youtu.be/FkFmQuT0dzM
Project sensor suhu DS1822 dengan ATmega16 -> http://youtu.be/FkFmQuT0dzM
Langganan:
Postingan (Atom)