Solar Home System,,Renewable Enrgy for Better life - KARYA PENS UNTUK BANGSA

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

The Heroes University

Teknik Elektro Industri

Elin Power Joss Joss Joss

D4-TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI

Ini lah sekelompok mahasiswa yang akan merubah dunia.. Munculnya calon pemimpin di masa depan berawal dari sini..

Three Phase Isolated DC-DC Converter

Renewable Energy for Better Life.

Transmission And Life Maintenance

Our Future Dream and Will Shine together for Indonesia Better, PLN 47.

Around Kediri-Indonesia

Visit Indonesia 2016

Tampilkan postingan dengan label Mikrokontroler. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mikrokontroler. Tampilkan semua postingan

Senin, 16 September 2013

Konveyor Penyeleksi Barang Otomatis

MAKALAH
Bahasa Pemograman Mikrokontroller
Judul : Konveyor Penyeleksi Barang Otomatis

    Nama Anggota Kelompok  :

        1.    Dhika Ari Firmansyah            ( 7311040008)
        2.    Tria Tiara Putra                      (7311040010)




 
 





BAB I
PENDAHULUAN

1.1 ABSTRAK
Kebutuhan akan industri semakin lama semakin menigkat. Industri dituntut lebih cepat dan efisien untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini sangat berdampak terhadap kemajuan Ilmu Tekhnologi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan Industri maupun konsumen. Seperti sistem konveyor pada Industri.
Tanpa ada perbaikan sitem pada konveyor, industri akan kuwalahan untuk melayani permintaan konsumen.Kita ketahui selama ini dari pihak industri masih banyak menggunakan konveyor yang sederhana dan tunggal. Tunggal dalam artian bahwa konveyor hanya bekerja pada satu objek yang telah ditentukan. Sehingga distribusi barang akan lambat. Apabila dibiarkan terus menerus hal ini dapat merugikan pihak industri, karena tidak sebanding dengan permintaan konsumen.  Maka dari itu muncul suatu ide baru dimana suatu konveyor dapat bekerja dengan berbagai jenis barang, mulai dengan barang berukuran besar, sedang , ataupun kecil. Sistem ini tentunya akan lebih cepat dan efisien untuk ditribusi barang.
1.2 PRINSIP KERJA
·         Mesin ini mempunyai 4 buah motor dan masing – masing motor berguna untuk  :
-          MOTOR_1 untuk Konveyor 1
-          MOTOR_2 untuk Konveyor 2
-          MOTOR_3 untuk Konveyor 3
-          MOTOR_4 untuk Konveyor 4  
·         Selain itu , mesin ini juga memiliki 3 buah sensor untuk mendeteksi ukuran barang.
·         Cara kerja mesin ini adalah apabila ingin menyalakan mesin utama maka tekan Pb_START,maka MOTOR_1 akan menjalankan konveyor 1 sehingga konveyor 1 akan menyala.
·         Kemudian apabila di inputkan sejumlah barang maka akan di seleksi oleh SENSOR_1 ; SENSOR_2 ; SENSOR_3 dengan beracuan dengan ketinggian benda tersebut.
·         Apabila benda tersebut hanya menyentuh SENSOR_1 maka barang tersebut tergolong benda kecil dan konveyor yang akan menyala selanjutnya adalah konveyor 2. Sedangkan  konveyor 3 dan 4 mati.
·         Apabila benda tersebut menyentuh SENSOR_1 dan SENSOR_2 maka barang tersebut tergolong benda berukuran  sedang dan konveyor  yang akan menyala selanjutnya adalah konveyor 3. Sedangkan konveyor 2 dan 4 mati.
·         Apabila benda tersebut menyentuh SENSOR_1, SENSOR_2 dan SENSOR_3 maka barang tersebut tergolong benda besar dan konveyor selanjutnya yang akan menyala adalah konveyor 4 . Sedangkan konveyor 2 dan 3 mati.
·         Begitu seterusnya, jika di inputkan barang secara terus maka mesin akan tetap menyeleksi berdasarkan ukuran volume benda( besar , kecil, dan sedang )
·         Ketika ingin mematikan mesin maka tekan Pb_STOP maka seluruh mesin akan mati dan tidak bekerja.

1.3 DASAR TEORI
1.3.1 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output. Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. ATmega128 merupakan salah satu jenis mikrokontroller buatan ATMEL yang mana mempunyai beberapa kelebihan sebagai berikut :
·         Nonvolatile Program and Data Memories
·         128K Bytes of In-System Reprogrammable Flash
·         Daya Tahan: 10,000 Write/Erase Cycles.
·         4K Bytes EEPROM
·         Daya Tahan: 100,000 Write/Erase Cycles
·         4K Bytes Internal SRAM

LCD (Liquid Crystal Display)adalah sebuah media penampil yang menggunakan crystal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai bidang, misalnya dalam alat-alat elektronik, sepertitelevisi, kalkulator ataupun layar komputer. Pada LCD berwarna semacam monitor, terdapat banyak sekali titik cahaya (pixel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai suatu titik cahaya. Walaupun disebut sebagai titik cahaya, namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri.
Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal cair tadi. Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.
LCD adalah pilihan utama lain selain layar tabung CRT, LCD memiliki bentuk fisik yang lebih ramping, ringan, dan mengonsumsi daya lebih sedikit dibandingkan CRT. Namun 
LCD pun memiliki beberapa kelemahan tidak sebaik tabung CRT diantaranya :
·         Angle view yang dimiliki oleh LCD lebih sempit dibandingkan dengan tabung CRT.
·         Bila layar LCD terkena sinar, maka gambar maupun tulisan tidak akan dapat terlihat dengan jelas.
Melalui teknologi LCD yang mempunyai kelemahan pun terus dikembangkan sehingga munculnya layar baru, yaitu layar plasma. Namun, layar plasma dianggap juga belum mampu memenuhi kebutuhan mata untuk membaca e-book. Sampai akhirnya ditemukan sebuah teknologi baru yang dinamakan OLED.
1.3.3 System Conveyor
System Conveyor adalah bagian umum dari peralatan penanganan material mekanis yang bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain.Conveyor terutama berguna dalam aplikasi yang melibatkan transportasi bahan berat atau besar. System conveyor  memungkinkan transportasi cepat dan efisien untuk berbagai bahan.Banyak jenis system conveyor  yang tersedia, dan digunakan sesuai dengan kebutuhan berbagai industri yang berbeda.
Conveying Equipments Classification
1.Pneumatic
·         Air slides
·         Air lift
·         Fans
2. Mechanical
·         Trucks
·         Belt conveyor 
·         Screw conveyor
·         Pan conveyor
·         Bucket elevator
Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain tergantung  pada :
·         Kapasitas material yang ditangani
·         Jarak perpindahan material
·         Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi
·         Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties)
·         Harga peralatan tersebut.
Belt Conveyor
Belt conveyor pada dasarnya merupakan peralatan yang cukup sederhana. Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan material. Sabuk yangdigunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan misalnya darikaret,plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan diangkut.Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari logam yangtahan terhadap panas.
1.3.4 Lampu LED
Lampu LED  atau kepanjangannya Light Emitting Diode adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut. Misalnya pada sebuah komputer, terdapat lampu LED power dan LED indikator untuk processor, atau dalam monitor terdapat juga lampu LED power dan power saving. Lampu LED terbuat dari plastik dan dioda semikonduktor yang dapat menyala apabila dialiri tegangan listrik rendah (sekitar 1.5 volt DC). Bermacam-macam warna dan bentuk dari lampu LED, disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya. 
1.3.5 Sensor
Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang diubah menjadi besaran listrik disebut Transduser. Pada saat ini, sensor tersebut telah dibuat dengan ukuran sangat kecil dengan orde nanometer. Ukuran yang sangat kecil ini sangat memudahkan pemakaian dan menghemat energi.

1.4 KOMPONEN YANG DIGUNAKAN
-          Atmega128
-          2 Push button
-          3 buah sensor
-          LCD

-          4 Buah Motor DC

Project Mikro

MAKALAH
Bahasa Pemograman Mikrokontroller
Judul : Pengaturan Perpindahan Jalur Rel Kereta Api
Berbasis Mikrokontroler

Nama Anggota Kelompok  :


1.    Deriz Caesar Okinanto ( 7311040002 )
2.    Tria Tiara Putra             ( 7311040010 )

BAB I
PENDAHULUAN


1.1  ABSTRAK
Kebutuhan akan penggunaan jasa Kereta Api semakin lama semakin menigkat. Sehingga PT. KAI dituntut lebih cepat dan efisien untuk memenuhi kenyamanan pengguna kereta api. Salah satunya adalah kontrol terhadap perpindahan rel kereta api pada masing – masing stasiun. Selama ini, kontrol perpindahan rel sebagian besar ( seperti stasiun kecil ) masih  sistem manual yaitu dengan kawat yang dikendalikan di  stasiun. Hal tersebut tentunya memperlambat lalu lintas kereta api di stasiun. Sehingga akan menyebabkan keterlambatan waktu datang atau pergi kereta api.

1.2 DASAR TEORI
1.2.1 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output. Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. ATmega16 merupakan salah satu jenis mikrokontroller buatan ATMEL yang mana mempunyai beberapa kelebihan sebagai berikut :
  High-performance, Low-power Atmel® AVR® 8-bit Microcontroller
  Two 8-bit Timer/Counters with Separate Prescalers and Compare Modes
  0 - 16 MHz for ATmega16
   One 16-bit Timer/Counter with Separate Prescaler, Compare Mode, and Capture
  Four PWM Channels
  8-channel, 10-bit ADC

LCD (Liquid Crystal Display) adalah sebuah media penampil yang menggunakan crystal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai bidang, misalnya dalam alat-alat elektronik, sepertitelevisi, kalkulator ataupun layar komputer. Pada LCD berwarna semacam monitor, terdapat banyak sekali titik cahaya (pixel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai suatu titik cahaya. Walaupun disebut sebagai titik cahaya, namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri.
Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal cair tadi. Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.
LCD adalah pilihan utama lain selain layar tabung CRT, LCD memiliki bentuk fisik yang lebih ramping, ringan, dan mengonsumsi daya lebih sedikit dibandingkan CRT. Namun 
LCD pun memiliki beberapa kelemahan tidak sebaik tabung CRT diantaranya :
·         Angle view yang dimiliki oleh LCD lebih sempit dibandingkan dengan tabung CRT.
·         Bila layar LCD terkena sinar, maka gambar maupun tulisan tidak akan dapat terlihat dengan jelas.
Melalui teknologi LCD yang mempunyai kelemahan pun terus dikembangkan sehingga munculnya layar baru, yaitu layar plasma. Namun, layar plasma dianggap juga belum mampu memenuhi kebutuhan mata untuk membaca e-book. Sampai akhirnya ditemukan sebuah teknologi baru yang dinamakan OLED.
1.2.3 Motor DC
Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC memiliki 3 bagian atau komponen utama untuk dapat berputar sebagai berikut.
Bagian Atau Komponen Utama Motor DC
1.      Kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi ruang terbuka diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet.
2.      Current Elektromagnet atau Dinamo. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi.
3.      Commutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk transmisi arus antara dinamo dan sumber daya

1.2.4 Lampu LED
Lampu LED  atau kepanjangannya Light Emitting Diode adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut. Misalnya pada sebuah komputer, terdapat lampu LED power dan LED indikator untuk processor, atau dalam monitor terdapat juga lampu LED power dan power saving. Lampu LED terbuat dari plastik dan dioda semikonduktor yang dapat menyala apabila dialiri tegangan listrik rendah (sekitar 1.5 volt DC). Bermacam-macam warna dan bentuk dari lampu LED, disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya

1.3  PRINSIP KERJA

1.                  Kontrol ini menggunakan 2 buah motor dan masing – masing motor dapat diatur CW dan CCW yang bekerja secara sekuensial.

2.                  Kondisi awal adalah pada LCD terdapat kalimat “- SISTEM AKTIF-“ dan LED merah sebagai indikator rel dan LED kuning sebagai indikator motor menyala.

3.                  Saat sistem bekerja, LED kuning sebagai indikator motor menyala terus.

4.                  Ketika push button ON 1 ditekan, maka motor 1 akan berputar CCW (Counter Clock Wise), maka switch rel akan bergeser dari kondisi netral menjadi kondisi jalur 1. Selama motor 1 berputar beberapa detik, pada LCD akan muncul “ – PROCESS -  “ serta LED hijau  jalur 1 dan LED merah jalur 2 dan 3 menyala. Setelah motor 1 berhenti berputar, pada LCD akan muncul “PROCESS COMPLETE – JALUR 1 AKTIF - “ namun LED jalur 1, 2, dan 3 serta LCD tetap menyala hingga menunggu perintah dari push button reset 1. 

5.                  Ketika push button reset 1 ditekan, maka motor 1 akan berputar CW (Clock Wise), maka switch rel akan bergeser dari kondisi jalur 1 menjadi kondisi netral. Selama motor 1 berputar beberapa detik, pada LCD akan muncul “ – PROCESS -  “ serta LED merah jalur 1, 2 dan 3 menyala. Setelah motor 1 berhenti berputar, pada LCD akan muncul “PROCESS COMPLETE – JALUR 1 NORMAL - “ namun LED jalur 1, 2, dan 3 serta LCD tetap menyala hingga menunggu perintah dari push button ON 2 atau ON 3.

6.                  Ketika push button ON 2 ditekan, maka motor 1 akan berputar CW ( Clock Wise) dan motor 2 berputar CCW (Counter Clock Wise), maka switch rel akan bergeser dari kondisi netral menjadi kondisi jalur 2. Selama motor 1 dan 2 berputar beberapa detik, pada LCD akan muncul “ – PROCESS -  “ serta LED hijau  jalur 2 dan LED merah jalur 1 dan 3 menyala. Setelah motor 1 dan 2 berhenti berputar, pada LCD akan muncul “PROCESS COMPLETE – JALUR 2 AKTIF - “ namun LED jalur 1, 2, dan 3 serta LCD tetap menyala hingga menunggu perintah dari push button reset 2. 

7.                  Ketika push button reset 2 ditekan, maka motor 1 akan berputar CCW (Counter Clock Wise), dan motor 2 akan berputar CW ( Clock Wise), maka switch rel akan bergeser dari kondisi jalur 2 menjadi kondisi netral. Selama motor 1 dan 2 berputar beberapa detik, pada LCD akan muncul “ – PROCESS -  “ serta LED merah jalur 1, 2 dan 3 menyala. Setelah motor 1 dan 2 berhenti berputar, pada LCD akan muncul “PROCESS COMPLETE – JALUR 2 NORMAL - “ namun LED jalur 1, 2, dan 3 serta LCD tetap menyala hingga menunggu perintah dari push button ON 1 atau ON 3.

8.                  Ketika push button ON 3 ditekan, maka motor 1 akan berputar CW ( Clock Wise) dan motor 2 berputar CW (Clock Wise), maka switch rel akan bergeser dari kondisi netral menjadi kondisi jalur 3. Selama motor 1 dan 2 berputar beberapa detik, pada LCD akan muncul “ – PROCESS -  “ serta LED hijau  jalur 3 dan LED merah jalur 1 dan 2 menyala. Setelah motor 1 dan 2 berhenti berputar, pada LCD akan muncul “PROCESS COMPLETE – JALUR 3 AKTIF - “ namun LED jalur 1, 2, dan 3 serta LCD tetap menyala hingga menunggu perintah dari push button reset 3. 

9.                  Ketika push button reset 3 ditekan, maka motor 1 akan berputar CCW (Counter Clock Wise), dan motor 2 akan berputar CCW ( Counter Clock Wise), maka switch rel akan bergeser dari kondisi jalur 3 menjadi kondisi netral. Selama motor 1 dan 2 berputar beberapa detik, pada LCD akan muncul “ – PROCESS -  “ serta LED merah jalur 1, 2 dan 3 menyala. Setelah motor 1 dan 2 berhenti berputar, pada LCD akan muncul “PROCESS COMPLETE – JALUR 3 NORMAL - “ namun LED jalur 1, 2, dan 3 serta LCD tetap menyala hingga menunggu perintah dari push button ON 1 atau ON 2.

1.4  KOMPONEN YANG DIGUNAKAN

  2 buah mikronkontroler Atmega 16
  2 buah motor  dan masing – masing motor dapat berputar CW dan CCW.
  7 buah push button
  1 buah LCD 2x16
  7 buah LED
  Resistor

  Kapasitor 

Jumat, 13 September 2013

Program Komunikasi Serial

CONTOH PROGRAM MIKROKONTROLLER KOMUNIKASI SERIAL DENGAN 2 ATMEGA 128

Keterangan Push Button :
Ø  PB1 untuk motor gerak CW
Ø  PB2 untuk motor gerak CCW
Ø  PB3 untuk stop
TRANSMITTER DENGAN RECIEVER if
·         TRANSMITTER :
#include <mega128.h>
#include <stdio.h>
#define CW PINA.0
#define CCW  PINA.3
#define STOP PINA.6
#define ON 1

void main(void)
{         
PORTA=0x00;
DDRA=0x00;
// USART0 initialization
// Communication Parameters: 8 Data, 1 Stop, No Parity
// USART0 Receiver: Off
// USART0 Transmitter: On
// USART0 Mode: Asynchronous
// USART0 Baud rate: 9600
UCSR0A=0x00;
UCSR0B=0x08;
UCSR0C=0x06;
UBRR0H=0x00;
UBRR0L=0x33;

while (ON)
      {
        if(CW==ON)
        { putchar('1');putchar(13);}
        if(CCW==ON)
        { putchar('2');putchar(13);}
        if(STOP==ON)
        {putchar('3');putchar(13);}
      };
}

·         RECIEVER : 
#include <mega128.h>
#include <stdio.h>
#define CW PORTA.0
#define CCW PORTA.2
#define  ON 1
#define OFF 0
void main(void)
{
PORTA=0x00;
DDRA=0xff;
// USART0 initialization
// Communication Parameters: 8 Data, 1 Stop, No Parity
// USART0 Receiver: On
// USART0 Transmitter: Off
// USART0 Mode: Asynchronous
// USART0 Baud rate: 9600
UCSR0A=0x00;
UCSR0B=0x10;
UCSR0C=0x06;
UBRR0H=0x00;
UBRR0L=0x33;
while (ON)
      {
        a=getchar();
        if(a=='1')
        {CW=ON;CCW=OFF;}
        if(a=='2')
        {CW=OFF;CCW=ON; }
        if(a=='3')
        {CW=OFF;CCW=OFF;}
      };
}
TRANSMITTER DENGAN RECIEVER SWITCH CASE
·         TRANSMITTER :
#include <mega128.h>
#include <stdio.h>
#define CW PINA.0
#define CCW  PINA.3
#define STOP PINA.6
#define ON 1

void main(void)
{         
PORTA=0x00;
DDRA=0x00;
// USART0 initialization
// Communication Parameters: 8 Data, 1 Stop, No Parity
// USART0 Receiver: Off
// USART0 Transmitter: On
// USART0 Mode: Asynchronous
// USART0 Baud rate: 9600
UCSR0A=0x00;
UCSR0B=0x08;
UCSR0C=0x06;
UBRR0H=0x00;
UBRR0L=0x33;

while (ON)
      {
        if(CW==ON)
        { putchar('1');putchar(13);}
        if(CCW==ON)
        { putchar('2');putchar(13);}
        if(STOP==ON)
        {putchar('3');putchar(13);}
      };
}

·         RECIEVER : 
#include <mega128.h>
#include <stdio.h>
#define CW PORTA.0
#define CCW PORTA.2
#define  ON 1
#define OFF 0
void main(void)
{
int a;
PORTA=0x00;
DDRA=0xff;
// USART0 initialization
// Communication Parameters: 8 Data, 1 Stop, No Parity
// USART0 Receiver: On
// USART0 Transmitter: Off
// USART0 Mode: Asynchronous
// USART0 Baud Rate: 9600

UCSR0A=0x00;
UCSR0B=0x10;
UCSR0C=0x06;
UBRR0H=0x00;
UBRR0L=0x33;
while (ON)
      {
        a=getchar();
        switch(a)
             {
            case'1':CW=ON;CCW=OFF;break;
             case'2':CW=OFF;CCW=ON;break;
             case'3':CW=OFF;CCW=OFF;break;
      };
}