Solar Home System,,Renewable Enrgy for Better life - KARYA PENS UNTUK BANGSA

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

The Heroes University

Teknik Elektro Industri

Elin Power Joss Joss Joss

D4-TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI

Ini lah sekelompok mahasiswa yang akan merubah dunia.. Munculnya calon pemimpin di masa depan berawal dari sini..

Three Phase Isolated DC-DC Converter

Renewable Energy for Better Life.

Transmission And Life Maintenance

Our Future Dream and Will Shine together for Indonesia Better, PLN 47.

Around Kediri-Indonesia

Visit Indonesia 2016

Minggu, 20 Oktober 2013

TCA 785 untuk FWR Controlled


PROJECT TCA 785 UNTUK FULL WAVE RECTIFIER

Tugas ini kami buat untuk mata kuliah Elektronika Daya. Rangkaian kontrol TCA 785 pada project ini kami buat untuk mengontrol Fulll Wave Controlled Rectifier



http://elektro-industri10.blogspot.com/

Static Var Compensator (SVC)

Static Var Compensator (SVC)  



A.    Pengertian dan Fungsi SVC
Suatu rangkaian yang digunakan untuk memperbaiki kualitas listrik  sehingga kerugian kerugian yang diakibatkan dari kurangnya kualitas listrik dapat di kurangi. Fluktuasi faktor daya dapat diatasi dengan peralatan Static Var Compensator (SVC) tipe FC-TCR agar menjadi lebih rata dan konstan. 
Static Var Compensator (SVC) adalah komponen FACTS dengan hubungan paralel, yang fungsi utamanya untuk mengatur tegangan pada bus tertentu dengan cara mengontrol besaran reaktansi ekivalen. Dari sudut pandang operasional, SVC bekerja seperti reaktansi variabel shunt, yang bisa menghasilkan atau menyerap daya reaktif untuk mengatur besarnya tegangan pada titik sambungan ke jaringan AC. Dalam bentuk yang paling sederhana, SVC terdiri dari komponen fixed capacitor(FC) yang terhubung paralel dengan thyristorcontrolled reactor (TCR).  
Kontrol sudut penyalaan thyristor memungkinkan SVC untuk memiliki kecepatan respon yang hampir seketika. Hal ini digunakan secara luas untuk menyalurkan daya reaktif dan menyediakan support regulasi tegangan dengan cepat. Selain itu SVC juga dipakai untuk meningkatkan batas stabilitas sistem dan mengu- rangi osilasi daya.
Static Var Compensator dirangkai dengan menghubungkan Filter Harmonic secara paralel dengan TCR. Menyediakan filter daya reaktif kapasitif yang sebagian mengimbangi daya reaktif induktif disediakan oleh TCR.
Untuk mengimbangi beban maka kapasitor pada fixed capacitors dibuat besar melebihi kapasitas daya reaktif yang dihasilkan oleh beban EAF. Ini dikarenakan parameter yang diubah dan fleksibel adalah keluaran daya reaktif pada TCR dengan menyesuaikan besar daya reaktif yang dikeluarkan oleh beban EAF. Karena TCR juga menghasilkan harmonik yang dapat mengganggu kualitas listrik, maka fixed capasitor  yang berguna untuk meredam gangguan harmonik tersebut. Dengan kata lain TCR dan Fixed Capacitors saling membantu dalam menjaga kualitas listrik, Fixed Capacitors yang dalam hal ini dibantu oleh TCR dengan mengatur sudut penyulutan untuk memabangkitkan daya reaktif agar daya tidak bersifat kapasitif dan berfungsi untuk menjaga faktor daya agar tetap mendekati 1 (Cos θ =1). Pengaturan sudut penyalaan ini bersifat otomatis dan bergerak sangat cepat mengikuti perubahan kapasitas beban yang ada atau yang digunakan. 

Ø  Sistem kompensasi memiliki kegunaan antara lain :
•     Menstabilkan Tegangan    
Fluktuasi tegangan dapat dikurangi dengan rangkaian thyristor dan kapasitor
•     Mengurangi Flicker
Flicker dapat dikurangi dengan rangkaian thyristor dan kapasitor
•     Memperbaiki Faktor Daya
Rangkaian filter penghasil daya reaktif  kapasitif. Sehingga dapat digunakan untuk koreksi faktor daya
•      Mengurangi Harmonic
Harmonic dapat dikurangi dengan rangkaian filter
•      Menyeimbangkan Beban  
Unbalance dapat disimetrikan dengan rangakaian thyristor
B.     Cara Kerja SVC
SVC merupakan peralatan yang mampu bekerja dengan menyerap atau menghasilkan arus reaktif yang terkontrol dengan cara menyerap daya reaktif dari sistem atau menghasilkan daya reaktif untuk sistem. Ketika tegangan sistem rendah SVC menghasilkan daya reaktif (SVC kapasitif) namun ketika tegangan sistem tinggi SVC menyerap daya reaktif (SVC induktif).
SVC ini berfungsi untuk menyuntikkan atau menyerap daya reaktif statis yang terkendali dan dihubungkan paralel yang mempunyai keluaran (output) yang bervariasi untuk mempertahankan atau mengontrol variabel tertentu pada sistem tenaga listrik, terutama tegangan bus. SVC terdiri dari TCR (Thyristor Controlled Reactor), TCS (Thyristor Capasitor Switched) dan filter. Filter berfungsi untuk mengatasi besarnya harmonisa yang dihasilkan oleh TCR.

Peralatan Static VAR Compensator (SVC) digunakan untuk mengkompensasi daya reaktif. SVC juga terdiri dari kapasitor, reaktor dan thyristor. Prinsip kerja Static VAR Compensator (SVC) yaitu dengan cara mengatur sudut penyalaan thyristor, sehingga dapat mengatur keluaran daya reaktif dari SVC dan besarnya arus reaktor. Arus yang diterima oleh kompensator daya reaktif statis ( SVC ) merupakan penjumlahan dari arus kapasitor dan arus reactor. Besarnya arus kapasitor tetap, yang dirubah adalah besarnya nilai reactor yang tepat arus yang diterima oleh kompensator daya reaktif statis dapat divariasikan dari kapasitif hingga induktif. Nilai tegangan sistem merupakan input bagi pengendali, yang kemudian akan mengatur sudut penyalaan thyristor. Dengan demikian Static VAR Compensator (SVC) akan memberikan kompensasi daya reaktif maupun mengambil daya reaktif yang sesuai dengan kebutuhan sistem.Gambar dibawah ini menunjukan Static VAR Compensator Sistem.

http://elektro-industri10.blogspot.com/

Jumat, 11 Oktober 2013

MOTOR INDUKSI SATU PHASA UNIVERSAL

MOTOR  INDUKSI SATU PHASA UNIVERSAL

Definisi judul
       Motor universal adalah motor arus bolak balik yang memiliki konstruksi maupun karakteristik sama dengan motor arus searah . Keuntungan motor universal ini dapat dioperasikan dengan sumber tegangan bolak balik atau denga tegangan arus searah pada nilai tegangan yang sama.


Motor universal terdiri dari  :
Stator
       Stator adalah tempat kumparan medan magnit diletakkan, pada umumnya motor universal mempunyai dua kutub.
Rotor
        Rotor disebut juga jangkar (armature) yaitu bagian yang berputar. Rotor terdiri dari dua bagian yaitu jangkar dan komutator. Jangkar adalah tempat belitan kawat email dan ujung-ujung belitanya ditempatkan pada komutator yang sesuai dengan langkah belitan jangkar.
Komutator
         Pada permukaan komutator diletakan sikat karbon yang berfungsi untuk mengalir arus dari sumber luar ke dalam jangkar motor.
Kipas Pendingin
          Hampir semua motor universal memiliki kipas pendingin di bagian ujung poros- nya.

Konstruksi
stator dan rotor motor universal
           Motor jenis ini didesain dengan stator berupa lempengan besi yang dilaminasi, medan magnetis statis dan armatur. Belitan armatur dan belitan medan dirangkai secara seri melalui dua sikat arang, sehingga dihasilkan arah arus medan dan arus armatur yang sama meskipun motor disuplai dengan arus AC. Torka yang dihasilkan dari motor jenis ini berupa pulsa yang dihasilkan setiap setengah siklus ketika arus berubah arah melewati komutator.

Prinsip kerja
Prinsip kerja motor universal mudah dimengerti dibandingkan dengan prinsip kerja motor DC.
Berdasarkan persamaan torsi :
T= k Ia f
dengan :
T = momen kopel (Nm)
k = angka konstanta pembanding
Ia = arus jangkar (ampere)
f = fliks magnet (kg/A.s2 atau tesla)
         Bila motor dihubungkan dengan sumber tegangan AC, pada saat ½ periode positif motor berputar berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Pada ½ periode negatif , dan menurut “hukum tangan kiri” dinyatakan: apabila tangan kiri terbuka diletakkan diantara kutub U dan S, maka garis-garis gaya yang keluar dari kutub utara menembus telapak tangan kiri dan arus didalam kawat mengalir searah dengan arah keempat jari, sehingga kawat tersebut akan mendapat gaya yang arahnya sesuai dengan ibu jari, seperti terlihat pada gambar berikut

Kelebihan motor universal
Dibandingkan dengan jenis motor ac fase tunggal lainnya, motor universal memiliki beberapa keuntungan:
Untuk berat tertentu, universal motor menghasilkan tenaga yang lebih besar dari jenis lainnya.
Motor universal menghasilkan Starting torsi yang besar tanpa arus yang berlebihan
Ketika beban torsi meningkat, motor universal melambat. Oleh karena itu, daya dihasilkan relatif konstan, dan besarnya arus masih dalam batas wajar batas. Dengan demikian, universal motor ini lebih cocok untuk beban yang menuntut berbagai torsi dengan range yang lebar, seperti bor dan mixer makanan.
Universal motor dapat dirancang untuk beroperasi pada kecepatan yang sangat tinggi, sedangkan jenis motor ac terbatas pada 3600 rpm, dengan asumsi 60-Hz source.

Kelemahan motor universal
Salah satu kelemahan universal motor (serta mesin DC pada umumnya) adalah bahwa sikat dan komutator sangat cepat menjadi aus.

Penggunaan
Motor universal banyak digunakan pada peralatan listrik dengan ukuran kecil dan sedang, seperti Vacuum Cleaner, bor tangan, mixer dan sejenisnya.
Aplikasi motor universal untuk mesin jahit, untuk mengatur kecepatan dihubungkan dengan tahanan geser dalam bentuk pedal yang ditekan dan dilepaskan.

Referensi
Achyanto, Djoko. 1990. Mesin-Mesin Listrik,. Jakarta: Erlangga
Fitzgerald, 1989. Electric Machinery (Alih Bahasa Djoko Achyanto). Jakatra: Erlangga
Wijaya, mochtar. 2001. Dasar-dasar Mesin Listrik dan Elektronika Daya. Jakarta: Gramedia
http://blogs.itb.ac.id/el22440112211035abdisurya/2013/05/01/mesin-dc/#sthash.ZUjXPQT6.dpuf

Muncak di Gunung Penanggungan


Gunung Penanggungan, Mojokerto

"Alhamdulullah, akhirnya bisa mencapai Puncak Gunung Penanggungan. :-) "



http://elektro-industri10.blogspot.com/